Hal-Hal Ini Terjadi
[Lirik "Hal-hal ini Terjadi"]
Dari masa engkau terlahir hal-hal ini terjadi
Untukmu aku bersaksi
Di masa kau terlahir orang-orang seakan berlari terburu-buru ke arah yang sama tapi bertabrak-tabrakan
Saling menginjak dan tidak menghiraukan
Arah yang tidak tertera di lambang mata angin
Arah yang juga tidak tertera di warisan kebajikan dan ingatan nasihat
Arah yang ternyata tidak ada yang tahu itu dimana
Kau terlahir di masa "Maha Chaos"
Di masa kau terlahir orang-orang mempercayai Tuhan pencipta alam semesta sebagai mitos
Yang membuat orang-orang menghentikan mesin-mesinnya
Turun dari pelananya, tertegun, tersenyum dan bahkan menangis saat ceritanya didongengkan
Ketika dongengnya usai, mereka mulai lapar, menyalakan mesin-mesinnya lagi
Meloncat ke pelananya lagi, lalu berputar, gila dan menggerus rakus lagi
Kau terlahir di masa "Maha Tak Tahu Malu"
Di masa kau terlahir orang-orang tidak bertegur sapa seperti manusia
Setiap mereka mempunyai wakil berupa angka atau kode yang dengannya setiap mereka bisa menjadi siapa saja yang bukan dirinya dan bertemu dengan siapa saja yang sebenarnya tidak ada
Daging bertemu daging tidak lagi penting
Hati bertemu hati tidak lagi sejati
Kau terlahir di masa "Maha Palsu"
Di masa kau terlahir orang-orang berlomba menuju masa depan yang cerah
Seakan berhak menggenggam dunia yang sangat luas tak berbatas ini dengan telapak tangan dan ujung-ujung jarinya
Mereka kegirangan, heran lupa berkedip, lupa menoleh lalu tidak sadar bahwa mereka hanya melihat satu titik kecil dan melupakan sisa luasnya semesta
Kau terlahir di masa "Maha Sempit"
Di masa kau terlahir orang-orang hidup di bawah matahari yang bersinar sempurna, sesempurna mataharimu sekarang Menerangi setiap jimpit ruang yang kita jejaki, tapi tetap saja orang-orang itu menyampar dan menendang apa-apa yang mereka temui
Sepertinya mereka sengaja memejamkan mata dan tidak mau terkaruniai dengan melihat lalu menghargai
Kau terlahir di masa "Maha Gelap"
Di masa kau terlahir orang-orang dengan hidup sempurna tercontoh rapi di kotak dengan ukuran diagonal dalam inchi
Bercahaya dan bersuara menangkap dan menyiarkan pesan-pesan yang beragam rupa dan cara
Yang pada akhirnya tersimpulkan beli, beli, beli, beli, beli dan beli
Jika tidak mampu mengikutinya maka terlemparlah kita di intipnya kasta yang berarti hina
Kau terlahir di masa "Maha Beli"
Di masa kau terlahir orang-orang bersepakat bahwa ajaran terpopuler adalah ajaran membenci
Ajaran ternorak adalah ajaran mencintai
Batu, parang dan peluru adalah jajanan laris manis
Cium dan peluk adalah jualan yang tak pernah laku lagi
Semakin kau membenci, semakin kau di akui
Semakin kau mencintai, semakin kau dijauhi
Kau terlahir di masa "Maha Benci"
Di masa kau terlahir orang-orang tersediakan jalan dan jembatan yang dibangun panjang dan kokoh, siap menghantarkan kemana saja
Tapi ada satu jalan yang sangat diminati berjubellah orang-orang di situ
Adalah jalan pintas karena setapak demi setapak adalah buang waktu bukan lagi proses
Karena belokan dan tanjakan adalah kebingungan yang memutusasakan bukan lagi tantangan
Kau terlahir di masa "Maha P"endek
Anakku kulihat diriku
Di jalan ramai di antara orang-orang itu
Anakku pilihlah jalan sepimu
Sepi membuatmu punya waktu dan ruang cukup bagimu
Tuk jadi bukan sepertiku