Kemelut Cinta
Ada kalanya aku
Teringat akan kemelut cintaku
Rasanya belum lama
Ku merasakan hidup bersamamu
Sekarang yang kurasa
Sepi mencekam jiwa
Direjam duka
Angin lembut bertiup
Seakan membawa bau rambutmu
Jendela yang kututup
Belum kubuka sejak saat itu
Rumah kita yang dulu
Kini jadi berdebu
Usang dan menjadi penuh
Rumput perdu
Kini aku hidup di kota
Hidup dengan segala cara
Dan ternyata Tuhan tahu
Tunjukkan jalanku
Walau jiwa porak-poranda
Aku tak berhenti berdoa
Semoga kamu di sana
Selalu ingat kepada-Nya
Lupakan yang dahulu
Tak perlu ingat aku
Lupakan yang dulu