Esok Menanti
Pagi itu
Enak mentega kacang bagai menampal retak-retak hati yang luka
Segelas air putih
Tak mampu menjernihkan rasa kecewa semalam yang masih belum beredar
Namun aku
Cuba mengukir senyuman di bibir kerna tak mungkin mampu ketawa
Ada cerita duka
Jelas terpancar di wajahku saat itu kubagaikan hilang arah
Gelora di minda
Masa mudaku terus menduga
Kemelut laku kata
Penuh silap dan salah
Seringnya angkuhku menurut rasa oh
Cinta
Engkau menggoda
Cinta
Mendebar jiwa
Dapatkah aku cari butiran mutiara suci
Di sebalik biasan kaca noda dosa menguji
Muda
Tak pernah kumengalah
Muda
Takkan selamanya
Mungkinkah kukecapi kemaafan hakiki
Dari pada mereka insan yang pernah kusakiti
Harus kuteruskan langkah ini (harus kuterus)
Kerna esok menanti
Masa muda kan pergi
Takkanku berpaling lagi
Cinta
Engkau menggoda
Cinta
Mendebar jiwa
Dapatkah aku cari butiran mutiara suci
Di sebalik biasan kaca noda dosa menguji
Muda
Tak pernah kumengalah
Muda
Takkan selamanya
Mungkinkah kukecapi kemaafan hakiki
Dari pada mereka insan yang pernah kusakiti oh
Cinta
Engkau menggoda
Cinta
Mendebar jiwa (mutiara suci)
Dapatkah aku cari butiran mutiara suci
Di sebalik biasan kaca noda dosa menguji
Muda
Tak pernah kumengalah
Muda
Takkan selamanya
Mungkinkah kukecapi kemaafan hakiki
Dari pada mereka insan yang pernah kusakiti ho